Pentingnya membaca dalam sejarah kemerdekaan Indonesia ikut berperan dalam keberlangsungan proklamasi yang dibacakan oleh Ir. Soekarno. Jelas untuk mencapai suatu kemerdekaan yang bebas dari belenggu para penjajah, pahlawan perlu meningkatkan literaturnya mengenai cara mencari momentum melakukan proklamasi, penyusunan teks proklamasi, dasar negara, membuat konstitusi, sumber hukum tertulis, dll. Itu semua fungsi atau peran membaca dalam proses kemerdekaan Indonesia.
Dari banyaknya pahlawan yang berjuang dalam mencapai kemerdekaan, mereka juga pahlawan yang dikenal karena memiliki hobi membaca, sehingga dapat membuat kita terbebas dari genggaman para penjajah. Berikut merupakan para pahlawan yang dikenal hobi membaca :
- Soekarno
Ir. Soekarno atau sering kita sebut sang Proklamator adalah presiden pertama Republik Indonesia yang terkenal gemar membaca berbagai literatur seperti politik, sejarah, hingga filsafat. Kegemarannya dalam membaca membuat dirinya memiliki wawasan yang sangat luas dan kemampuan orasi/berpidato yang amat baik.
- Mohammad Hatta
Bapak koperasi, sang Wakil Presiden Pertama Indonesia, Mohammad hatta atau sering dipanggil Bung Hatta dikenal sebagai seorang kutu buku. Kebiasaannya dalam menulis dan membaca yang sangat kuat membuat dirinya memiliki berbagai buku yang beragam mulai dari bidang ekonomi, sosial, dan filsafat.
- Ki Hajar Dewantara
Ki Hajar Dewantara yang sering disebut sebagai Bapak Pendidikan Indonesia karena Ki Hajar Dewantara adalah Pahlawan Nasional khususnya di Pendidikan, yang memperjuangkan kesetaraan dan kesempatan pendidikan bagi warga pribumi (Indonesia) yang kala itu dijajah Kolonial Belanda. Ia pernah memberikan sebuah kutipan yang berisi Ing Ngarsa Sung Tulada (di depan memberikan contoh). Ing Madya Mangun Karsa (di tengah membangun motivasi), dan Tut Wuri Handayani (di belakang memberikan dorongan semangat).